Kamis, 26 September 2019

Relationship VS Finansial

Saya baru nemuin lagi blog nih..

Ceritanya, Minggu ini saya sedang baca buku "Scale Up"..
Saya memang suka belajar, suka baca buku, suka menulis, suka mengajar juga.. hehe

Terakhir menulis di blog ini ternyata 2017 yang lalu.. dan sekarang 2019.. wow.. berarti 2tahun yang lalu..

Ngomong-ngomong, anak saya sekarang sudah 4hehe.. Rifka Raisa Umar dan Usman..

Okay lah, lanjut cerita hari ini ya..

Tadi pagi, saya menulis di FB, tapi kemudian saya hapus lagi, saya pindahkan catatannya ke telegram pribadi.. tapi saya pikir saya rasa lebihbaik saya menulis di blog lagi..

Mau tau tulisanku di FB tadi?

Ini saya copy kesini..

Bagaimana orang memandang anda itu penting. Bagaimana anda memandang diri anda itu segalanya.

Saya baca dari seseorang, dan saya setuju.

Pagi ini saya sedang bete, Hanya karena hal kecil tadi malam.

Tadi mlm Saya sedang pegang hp, suami lihat saya dan lansung nyeletuk, akhir² ini kamu pegang hp terus, mata bisa rusak, otak bisa rusak dengan nada tidak suka dan meninggi.

Saya jawab, kenapa gak nanyanya, udah berapa lama liat hpnya?

Karena pas dia Dateng, saya barusaja pegang hpnya, bukan liat hp sejam atau 2jam sebelumnya.

Diapun jawab, kamu jawab 'iya' saja, gak usah jawab apa².

Haiiyaa, dirasa² saya gak segitunya da, dlm sehari keitung jari berapa kali saya periksa hp.

Dari semalam sampai pagi saya males ngomong, males beraktifitas, males minum air putih, males mandi.

Niatnya saya mau diam, tidur seharian.

Racun-racun pikiran pada Dateng

Perasaan saya kok banyak dikritik
Baca buku di kritik
Baca Qur'an di kritik
Ulin sana sini di kritik
Cicing di Imah di kritik
Dst

Tapi lebihbaik saya mengurai perasaan saya, pikiran saya.

Saya tiduran kok dia gak peduli ya?

Lah kalo saya ngarepin dia peduli, ngarepin ditransfer energi, artinya saya meminta, artinya saya menuntut.

Lah kalo dia gamau ngerti, gamau ngasih gimana? Mau sampai kapan?

Padahal seringkali, biasanya saya bisa memproduksi energi sendiri, biasanya saya bisa memproduksi cinta sendiri.

Walaupun mungkin karena saya seringnya begitu, jadi dia faham, bentar lagi juga saya sembuh sendiri.

Ini ujian buat saya
#kan katanya no justify- gak boleh membenarkan kesalahan sendiri. #Kan Katanya no excuse tong loba alasan.
#Kan katanya no Blame tong nyalahkeun Batur.
#Kan katanya yang salah bukan oranglain, yang salah adalah saya, saya yang bertanggungjawab.
#Kan katanya hasil yang saya dapat tergantung perilaku saya.
#Kan katanya mesti kaizen, mesti hari ini lebihbaik dari kemaren, kalo saya berdiamdiri begini apanya yang akan membaik ya.
#Kan katanya perubahan itu seketika, seketika sekarang ini juga kamu bisa lansung bergerak, memaafkan yang terjadi, tersenyum dan bergairah menjalani hari kembali
#Kan katanya perubahan itu apa yang kau izinkan, bukan apa yang kau lakukan. Yasudah, izinkan diri kamu berenergi kembali.
#Kan katanya padamkan api selagi kecil, jangan biarkan api membesar. Api ini bisa berarti rasa kesal, benci, marah.

Baiklah saya putuskan racun hati racun pikirannya saya hapus.
Saya putuskan bergerak, dan  berenergi lagi.

Just Self talk
..

Walaupun sudah nulis begitu, saya agak aneh, kenapa emosi saya masih ga enak.

Saya seperti tidak puas terhadap suami, saya lanjutkan nge wa dia..

Seperti anak kecil yang menangis meminta perhatian..

Saya berfikir mendalam, ternyata yang mahal itu keyakinan.. yakin.. yakin.. yakin.. kalau mau apa² kamu mesti yakin..

Kalau kamu mau memaafkan, yakinlah ambil tindakan itu, yakin jangan ragu-ragu, jangan bimbang..

Berilmulah dengan yakin..

Kalau kamu mau memproduksi cinta sendiri, yakinlah, yakinlah, yakinlah, lakukan saja, kamu bisa..

Kalau kamu mau memutuskan racun fikiran karena akan mengganggu sumber energi kamu, yakinlah putuskan, jangan difikirkan lagi.. gak ada gunannya memikirkan racun fikiran.. fikiran akan mempengaruhi emosimu bro..

Sumber energi kamu itu keyakinanmu. Fikiranmu. Perasaanmu. Allah ngasih itu ke kamu. Ke semua manusia lainnya.

Jika kamu mengharapkan motivasi dari orànglain, yakinlah, itu salah. Karena orànglain belum tentu memberi. Sekalipun dia suamimu. Orànglain belum tentu memahami keinginanmu. Orànglain yang kamu harapkan itu belum tentu mampu melakukannya.

Sumber energi itu ada dalam diri kamu,
Sumber energi itu namanya keyakinan.

No Blame, jangan menyalahkan. Memang benar rasanya, ketika kita menyalahkan oranglain atas ketidakenakan hati kita, yang salah bukan oranglain, walaupun mungkin mereka benar salah, tapi kamu jadi merasa tidak berdaya, kamu merasa jadi loyo, kamu  merasa  tidak punya kekuatan. Karena sebenarnya kamu yang memegang kendali diri kamu sendiri. Dirimu ada dalam kendalimu, nak. Jangan mencari kendali dari luar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar